Pages

Cerpen : karena sering begadang

Senin, 03 November 2014
Itulah sebabnya kenapa Herp banyak dikenal oleh guru guru di sekolahnya, bukan karena prestasinya melainkan karena keburukan sifat Herp yang selalu datang terlambat pergi ke sekolah, karena sering begadang nonton acara Televisi sampai pagi hari.

Jarum jam menunjukan pukul 07.00…
Herp baru saja selesai mandi, dengan tergesa gesa Herp menuju kamar untuk segera memakai seragam sekolah.

Otak Herp mulai mengeras karena jarum jam yang terus berjalan. Padahal jam 07.20 harus sudah ada di sekolah, kalau telat bakalan ditutup gerbang sekolahnya, Artinya 20 menit lagi bel masuk sekolah dibunyikan. Padahal jarak rumah Herp sampai ke sekolah 4 km dan butuh 15 menit untuk sampai ke sekolah.

Pukul 07.05 Herp sudah siap untuk berangkat. Tanpa pikir panjang Herp langsung mengambil sepeda kesayangannya sampai sampai Herp lupa berpamitan dengan Emaknya.

“Herp… tunggu dulu! ngapain kamu pakai seragam ini kan tanggal merah?!” Suara Emak menghentikan langkah Herp

Herp langsung berlari ke dalam rumah dan melihat kalender, “ooh.. Ternyata benar emang tanggal merah”

Herp pun ngomong sama Emaknya dengan sedikit rasa malu “Iya Mak, sekarang tanggal merah”
“Makannya jangan banyak begadang! sampai-sampai sekarang gak tau kalau tanggal merah”
“Ah.. gak pa pa Mak, yang penting gak terlambat sekolah lagi dan gak kena hukuman sama Guru Herp” Bantah Herp
“Tunjukan prestasimu jangan tunjukan mata lebammu itu, kapan kamu bisa mandiri?”
“Iya Mak Herp ngerti”

Dan keesokan harinya, entah apa yang dipikirkan Herp. Herp lagi lagi bangun kesiangan.
“Aduuuh, Gawat telat bangun lagi, Gara gara semalem nonton bola” sambil melihat ke arah jarum jam yang menunjukan pukul 06.50 itu. Tentu saja Herp tergesa gesa lagi dan lansung ke kamar mandi. setelah selesai mandi Herp memakai seragamnya dan tanpa sarapan, beranjak ke luar dari rumah untuk berangkat ke sekolahdan berpamitan pasa Emaknya yang sedang duduk di depan rumah.

“Mak… Herp berangkat sekolah dulu”
“Jam berapa ini kok baru bangun?”
“Maaf Mak, Herp telat bangun”
“Ya, Ampyuuun Herp kamu telat bangun lagi? mulai besok gak ada Tv Tvan, Tvnya Mau emak jual!”
“Lho tapi Mak?”
“Gak usah tapi tapian, cepet berangkat nanti kamu tambah telat, ini uang jajan buat kamu”
“Iya deh, makasih Mak! Herp berangkat dulu” Jawab Herp
“Ya sudah, Hati hati di jalan! jangan ngebut”
“Iya” Ucap Herp sambil mencium tangan Emaknya

Herp segera mengayuh sepedanya dengan lincah, 1 menit, 3 menit, 7 menit telah dilaluinya. Di tengah perjalanan Herp bingung kenapa Dia dilihat banyak orang dengan tertawaan kecil

“Ahh Biarin aja, mungkin karena kegantengan ini yang membuat mereka semua melihat Herp” Keluh Herp dalam hati.

Entah kenapa, sepeda Herp rasanya berat sekali semakin Herp kayuh semakin malah semakin berat saja. Dan Herp terkejut karena tiba tiba ban sepedanya bocor. Herp bingung bukan main keringat dingin mulai bercucuran. Tidak biasanya sepeda Herp seperti ini. Kali ini benar benar tidak bisa diajak kompromi. Sementara Herp menuntun sepedanya jarum jam terus menunjukan pukul 07.15…

Jantung Herp berdebar lebih cepat. Herp mulai lemas karena usahanya berangkat ke sekolah akan telat lagi.

Herp menengok ke kanan dan ke kiri berharap ada bengkel sepeda. pucuk dicinta ulam pun tak tiba, sepertinya hari ini Herp akan terlambat sekolah lagi dan bakalan dihukum nyapu halaman sekolah. sama sekali gak ada bengkel.

Akhirnya, Herp menitipkan sepedanya di warung pecel yang tidak jauh dari rumahnya.

Herp mulai berjalan menuju sekolah. Herp hanya bisa pasrah jika nanti harus dihukum dan ditegur oleh banyak guru.

oh. Tidak bisa!! Herp benar benar tidak bisa membayangkannya

No.. No.. No

Pikiran Herp mulai kacau tak karuan

“Aduuh, kenapa tidak ada satu pun teman yang lewat ya? kalu ada kan Herp bakalan nebeng” Desah Herp yang masih melangkahkan kakinya

Kali ini Herp lebih mempercpat langkahnya. Setidaknya, Herp tidak boleh telat lama lama. Semakin cepat, cepat, dan bertambah cepat. kira kira sudah 10 menit lamanya Herp berjalan

Akhirnya Herp sampai di gerbang sekolah, dihentikannya langkah Herp dan sekolah itu dilihatnya. Ia sedikit heran, kenapa tidak ada satu pun orang yang lalu lalang di dalam sekolah nya

“Apa Herp sedang berhalusinasi?! kenapa sekolah itu begitu sepi?” pikir Herp dengan masih berdiri di depan gerbang, Tiba tiba Herp dikejutkan oleh suara yang tidak asing lagi baginya, ternyata itu suara Pak Man si penjaga toko yang agak judes itu. “ada apa lihat lihat?” tanya si penjaga sekolah
“Pak, tolong bukain gerbangnya, Herp telat lagi”
“Telat apanya?! ini kan hari minggu?!”
“Haa, Herp kaget dan langsung melihat kalender yang ada di HandPhonenya, ternyata memang benar ini hari minggu” Keluh Herp dalam hati
“Ooh… iya Pak ini hari minggu, maaf Herp lupa, Permisi”
“iya,” jawab penjaga sekolah yang sedikit kesal itu

Huuh, Herp bisa bernafas lega karena tidak jadi dihukum oleh guru guru tapi Herp tetap merasa malu itu karena memang kesalahannya sendiri. lalu Herp mengambil lagi sepeda yang dia titipkan di warung pecel dan dituntunnya karena masih bocor. Di dalam perjalanan Herp pun sadar mungkin orang orang yang menertawakannya itu itu karena sekarang hari minggu kok pakai seragam sekolah bukan karena kegantengannya. “Tapi kenapa Emak tidak ngasih tau ya kalau ini hari minggu?” Gumam Herp dalam hati

Sesampainya di rumah dengan sedikit kesal Herp berbincang dengan emaknya

“Mak… kenapa gak bilang kalau ini hari minggu?”
“Emak emang sengaja Herp, itulah sebabnya kenapa emak gak bolehin kamu sering begadang, kasihan kan otak kamu dia juga perlu istirahat, dan efeknya kamu sering lupa” Jawab Emak
“iya Mak, Herp ngerti memang benar lagunya bang haji RHOMA IMARA, begadang jangan begadang kalau tiada artinya”
“RHOMA IRAMA! RHOMA IRAMA! tuh kan kamu lupa lagi?!”
“Enggak kok Mak, Herp cuma bercanda hehehe ”
“oh, ya udah kan tadi pagi kamu belum sarapan, MAKAN DULU SANAH!”
“Ahh, si Emak juga korban Tv yaa!!”
“Sedikit, hahaha” Herp dan emak tertawa bersama

Dan sejak saat itu Herp tidak lagi begadang nonton Tv, karena Tvnya dijual sama Emaknya. Herp nurut aja, mungkin itu memang jalan terbaik untuknya.

Keesokan harinya Herp tidak lagi bangun kesiangan, Herp sekarang menjadi anak yang rajin meskipun kadang kadang nyuri waktu buat maen Layangan.

KETIKA TUHAN MEMBERIKAN SEBUAH KEBERUNTUNGAN, DISAAT ITULAH KITA DIHARUSKAN UNTUK MEMPERBAIKI DIRI!!

karya: Aditya Pratama P.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar